--
Rutinitas spiritualitas saya kacau. Saya bukan orang yang taat tapi untuk yang 5 waktu itu, saya berusaha untuk tidak bolong. Beberapa bulan terakhir, saya selalu tidur malam (diatas jam 12) akibatnya, subuh sering telat atau waktu sholat, saya merem-melek antara tidur- terjaga. Sholat di waktu lain pun juga seperti, hanya sebatas gerakan. Untuk duduk sebentar selesai sholat pun saya terlalu sombong, alasannya sih sibuk, banyak kerjaan. Saya sudah menjauh.
Belakangan ini saya merasa Tuhan tidak ada disana; kosong. Ah, mungking hanya perasaan, entah lah. Kiai/ ustadz diluar sana sering bilang, ibaratkan Tuhan sebagai pacar, kalau kita terlalu sering menjauh pasti dia sakit hati. Dalam hal ini, saya terlalu sering menyakiti Tuhan; datang hanya pada waktu saya menginginkan sesuatu atau sedang susah, untuk bersyukur pun terlalu sibuk. Dosa sudah menggunung pun tetap sombong.
Tapi disini yang membedakan Tuhan dan manusia, entah sudah berapa sering saya sakiti, waktu saya kembali, dia masih ada disana. Sang Pemaaf dan Maha Penyayang. Sekarang saya lagi memperbaiki hubungan dengan Tuhan, saya merasa segan. Rasanya seperti habis berbaikan setelah bertengkar dengan seorang teman, sedikit canggung.
credit
Tuhan itu ada disana, dia tidak pernah pergi hanya kita, manusia, yang terlalu sering menjauh. Mau sejauh apapun kita pergi, suatu saat kita pasti kembali.
love this post, i know this feeling, coz.. yeah i did that too :)
ReplyDelete